Kamis, 26 November 2009

PEMBANTU ANDA, IBU BAGI ANAK ANDA? ? ?

.
Wanita memang ditakdirkan untuk menjadi ibu. Mengasuh anak dan mengurus rumah tangga agaknya memang takdir kita sebagai wanita. Akan tetapi, seiring berkembangnya zaman, peran wanita ngga hanya sebagai “orang belakang” yang kerjanya di rumah, wanita sekarang banyak yang berubah menjadi wanita mandiri yang kerjanya tidak hanya di rumah, wanita di zaman modern ini banyak yang bekerja untuk membantu meringankan beban suami atau hanya sekedar hobi.

Karena kesibukannya di luar rumah inilah maka, banyak dari kita yang berinisiatif untuk mempekerjakan pembantu untuk membantu pekerjaaan kita. Apakah Anda memiliki pembantu di rumah? Jika iya, apakah pekerjaan bibi kita itu sehari hari? Mencuci? Momong baby kita? Memasak? Ngepel? Membersihkan rumah? Belanja? Menyetrika? Mewakili kita arisan RT? Apa lagi? Ada lagi pekerjaan lain yang pembantu anda lakukan? Wah . . wah . . kalau dilihat pekerjaannya, kayaknya pekerjaan pembantu itu benar-benar menggantikan kita ya? Trus apa fungsi kita?

Bagi anda yang telah memiliki anak, terutama anak balita, mungkin saking sibuknya kita dengan pekerjaan-pekerjaan di kantor, kita menyerahkan anak kita diasuh sepenuhnya oleh pembantu kita itu. Mulai dari memandikan, menyuapi anak kita makan, mandi, main, sampai tidur pun anak kita sama si bibi. Apakah kita sebagai orang tua rela menyerahkan anak kita kepada pembantu? Bisa-bisa anak kita jadi anak pembantu. Dan kalau sudah begitu, jangan salahkan kalau tau-tau anak kita kok kelakuan atau sikapnya mirip dengan pembantu kita. Lha wong yang ngurus dan jadi panutan ya pembantu kita! Yang sehari-hari bersama dan menghabiskan waktunya bareng pembantu kita! Mungkin ini bisa jadi renungan dan jangan sampai terjadi pada buah hati kita.

Pembantu memang tugasnya membantu kita, tetapi tidak lantas kita menyerahkan semua hak pengasuhan anak pada pembantu kita kalau tidak ingin melihat anak kita jadi anak pembantu. Pembantu hendaknya hanya mengerjakan pekerjaan yang sifatnya teknis dan sifatnya meringankan saja. Jangan pernah menyerahkan hak pengasuhan anak sepenuhnya pada pembantu. Kita sebagai orang tua, khususnya ibu, berperan sangat penting dalam mengasuh anak. Sesibuk-sibuknya kita dengan pekerjaan kantor, luangkan lah waktu anda untuk buah hati anda, toh anda bekerja juga untuk anak anda juga. Apakah anda tega melihat si buah hati merasa dirinya kurang kasih sayang dan belaian dari anda, sebagai ibunya?

Biar anak kita ngga jadi anak pembantu, kita bisa kok selalu memantau anak kita, walau kita berada di kantor. Caranya, anda bisa menelpon anak anda ketika anda sedang berada di kantor, “Adik, sudah makan belum? Makan pakai apa? Seneng ngga hari ini? Main apa adik sama bibi?” dari sana selain anak anda merasa selalu dekat dan tetap diperhatikan oleh orang tuanya, keuntungan lainnya juga kita bisa mengontrol kinerja dari bibi kita itu kepada si anak. Siapa tahu ketika kita tinggal kerja si bibi tidak bekerja dengan baik.

Bisa saja si Anak diajak pacaran oleh si pembantu, dikasari atau mungkin pekerjaan-pekerjaan tidak terpuji lain yang pembantu kita lakukan di belakang kita akan dengan mudah bisa kita kontrol melalui ekspresi ketika anak kita telepon pada saat kita tidak berada di rumah. Apalagi zaman sekarang udah ada 3G. Tambah ceto getho melihat ekspresi anak kita.

Ada pantangan yang harus anda lakukan ketika anda memiliki pembantu. Jangan sampai saking sibuknya anda dan cuapek-nya anda karena masalah pekerjaan lantas anda membiarkan anak anda tidur bareng pembantu anda. Hello, itu anak Anda, Bu!!!! Anak anda akan “bau” pembantu nanti. Seharusnya sesibuk apapun anda, jangan biarkan ia kehilangan kasih sayang anda. Wanita karir plus ibu rumah tangga memang bukan pekerjaan mudah. Butuh perjuangan dan pengorbanan, tapi inilah resiko yang harus kita hadapi.

Peluklah anak anda ketika anda pulang kerja. Berilah perhatian dengan sekedar bertanya tentang perasaan dan aktivitasnya seharian, itu sudah cukup membuatnya diperhatikan. Ketika seharian anda tinggal kerja, ketika anda pulang itu sebenarnya adalah hal yang paling ia nantikan. Anda laksana angin surga yang menyegarkan bagi anak anda. So, berikan perhatian anda dengan cara yang simpel, namun mengena bagi si buah hati dengan cara yang saya paparkan tadi atau mungkin anda memiliki cara lain yang lebih jitu. Bisa loh anda share kan di blog ini. Terima kasih. (angie chan, 25 November 2009)

Tidak ada komentar: